Rabu, Maret 06, 2013

Melirik Keunikan SASANDO


Sasando merupakan alat musik asli dari Nusa Tenggara Timur. Instrument ini merupakan instrument petik yang tergolong unik. Banyak sekali keunikan yang terkandung didalamnya. Alat ini sangat menarik juga apabila dijadikan cendera mata kalau kita berkunjung ke pulau tersebut. Sasando merupakan alat musik buatan asli dari pulau Rote. Alat ini hampir sama dengan gitar, kecapi dan sitar hanya perbedaan terlihat pada bentuk fisik.
Bagian utama dari alat musik ini adalah tabung yang biasanya terbuat dari bamboo dan bagian tengah ada tabung yang berdawai. Tabung tersebut diletakkan pada wadah tuak berlekuk-lekuk yang dinamakan “Haik” yang terbuat dari anyaman daun lontar. Alat musik ini dibagi menjadi dua jenis yaitu sasando gong dan sasando biola. Kedua jenis sasando tersebut biasanya digunakan untuk menyanyikan lagu-lagu daerah dan mengringi tarian daerah setempat.

”IKHTISAR KULIAH PENGANTAR ETNOMUSIKOLOGI”

Pengantar
Mata kuliah Pengantar Etnomusikologi merupakan mata kuliah yang diwajibkan dalam semester pertama yang diampu oleh Prof.DR Sri Hastanto S.Kar. Mata kuliah ini diajarkan dua sks setiap minggu. Mata kuliah tersebut diharapkan bias mengantar mahasiswa etnomusikologi untuk mengenal lebih dalam apa saja yang terkandung di dalam ilmu Etnomusikologi.

Definisi Etnomusikologi
Etnomusikologi berasal dari kata Etno yang berarti suku bangsa, Musik berarti musik, Ologi berarti ilmu. Jadi bisa disimpulkan Etnomusikologi adalah ilmu yang mempelajari musik-musik suku bangsa. Adapun yang di unkapkan oleh Jaap Kunts mengenai Etnomusikologi adalah “Mempelajari musik dalam kaitannya dengan budaya Etnis pemilik musik tersebut.”

Sejarah
Dulunya Musikologi (musik etnis) tidak dianggap sebagai musik. A.J. Ellis dan muridnya yaitu Mahilon, Curt Sach, Hornbostel pada tahun 1885 mulai mengenal musik non barat. Dan mereka menjulukinya sebagai musik perbandingan. A.J.Ellis juga menciptakan suatu alat pengukur frekwensi yang dinamakan “Monocord”. Setelah membandingkan berbagai musik antara barat dengan non barat, beliau menerbitkan penelitian tentang musik non barat. Pada tahun 1950 dalam buku Musicologica menegaskan bahwa muncullah yang dinamakan Etnomusikologi bukan musik perbandingan. Dia mengatakan “Inilah Etnomusikologi.” Jaap Kunst yang menobatkan A.J.Ellis sebagai bapak Etnomusikologi dan Jaap Kunts dijadikan bapak Etnomusikologi oleh muridnya.