Rabu, Maret 06, 2013

”IKHTISAR KULIAH PENGANTAR ETNOMUSIKOLOGI”

Pengantar
Mata kuliah Pengantar Etnomusikologi merupakan mata kuliah yang diwajibkan dalam semester pertama yang diampu oleh Prof.DR Sri Hastanto S.Kar. Mata kuliah ini diajarkan dua sks setiap minggu. Mata kuliah tersebut diharapkan bias mengantar mahasiswa etnomusikologi untuk mengenal lebih dalam apa saja yang terkandung di dalam ilmu Etnomusikologi.

Definisi Etnomusikologi
Etnomusikologi berasal dari kata Etno yang berarti suku bangsa, Musik berarti musik, Ologi berarti ilmu. Jadi bisa disimpulkan Etnomusikologi adalah ilmu yang mempelajari musik-musik suku bangsa. Adapun yang di unkapkan oleh Jaap Kunts mengenai Etnomusikologi adalah “Mempelajari musik dalam kaitannya dengan budaya Etnis pemilik musik tersebut.”

Sejarah
Dulunya Musikologi (musik etnis) tidak dianggap sebagai musik. A.J. Ellis dan muridnya yaitu Mahilon, Curt Sach, Hornbostel pada tahun 1885 mulai mengenal musik non barat. Dan mereka menjulukinya sebagai musik perbandingan. A.J.Ellis juga menciptakan suatu alat pengukur frekwensi yang dinamakan “Monocord”. Setelah membandingkan berbagai musik antara barat dengan non barat, beliau menerbitkan penelitian tentang musik non barat. Pada tahun 1950 dalam buku Musicologica menegaskan bahwa muncullah yang dinamakan Etnomusikologi bukan musik perbandingan. Dia mengatakan “Inilah Etnomusikologi.” Jaap Kunst yang menobatkan A.J.Ellis sebagai bapak Etnomusikologi dan Jaap Kunts dijadikan bapak Etnomusikologi oleh muridnya.


Tokoh-tokoh Etnomusikologi
Alexander John Ellis : Beliau menciptakan suatu alat yang dinamakan Monocord yang berfungsi mengukur frekwensi musik non barat. Dia memperkenalkan metode pengukuran frekwensi dengan monochord, mengenalkan satuan interval, mengembangkan teori “embat”, meneliti interval nada-nada musik Yunani, Hindia, Jawa, Cina dan Jepang. Mempunyai karya besar yaitu “On the musical Scales of Various Nations” (1885) Journal of the Society of Arts.   
Jaap Kunst : Tokoh tersebut memunculkan Etnomusikologi tahun 1950. Beliau sangat perhatian terhadap Budaya Indonesia. Karya yang terkenal adalah Music in Java, 1949. Music in Flores, Music in Nias (Leiden, 1942). The cultural Background of Indonesian Music (Amsterdam, 1949). Musicologica: A study of the Nature of Ethnomusicology (Amsterdam,1950). Banyak sekali karya-karya Jaap Kunt yang bermanfaat bagi para Etnomusikolog. 
Bruno Nettl : Pesan yang terkenal untuk para Etnomusikolog Barat adalah “Apa yang kita kerjakan apapun alasannya adalah produk budaya barat, sebab kita mempunyai keterbatasan untuk dapat mengerti secara mendalam budaya non-literate.” Buku-buku yang ditulis adalah Music in Primitive Culture. Harvard University Press (1956), Theory and Method in Ethnomusicology. The Free Press of Glencoe (1964), Folk and Traditional Music of the Western Continents. Prentice-Hall, Inc.. (1965/1989), Blackfoot Musical Thought: Comparative Perspectives. Ohio: The Kent State University Press (1989). The Study of Ethnomusicology. University of Illinois Press (1983/2005).    
Mantle Hood : Beliau adalah Etnomusikologi terbesar pada abad ini, Karya terbesarnya adalah The Ethnomusicologist yang dijadikan acuan pelajaran Etnomusikologi di seluruh dunia. Pesannya untuk mahasiswa etnomusikologi adalah “Bi Musicality” yang artinya seorang etnomusikolog harus menguasai paling tidak dua area musik, yaitu musiknya sendiri dan musik suku bangsa lain yang menjadi sasaran studinya.
Bahasan Substansi Etnomusikologi
Yang dibahas didalamnya yaitu Definisi, Sejarah, Pionir dan Tokoh-tokoh, Teba daerah kajian. Definisi menerangkan mengenai penjelasan lebih dalam mengenai etnomusikologi. Sejarah, Pionir, Tokoh-tokoh membahas mengenai bagaimana saja sejarah munculnya etnomusikologi dan siapa saja pionir serta tokoh-tokoh yang terkait di dalamnya. Teba daerah kajian meliputi Aspek Tekstual dan Kontekstual. Tekstual meliputi Aspek musikologis,Organologi, Notasi dan Transkripsi. Kontekstual meliputi Aspek kesejarahan, Kultural dan Sosial.

Klasifikasi Instrument, Koleksi dan Katalog
Dalam bab ini mempelajari tentang pengenalan pengelompokan instrument yang mempunyai kesamaan fungsi, karakter dll. Klasifikasi Instrument sangat diperlukan untuk menganalisis suatu instrument secara tepat. Adapun Klasifikasi Instrument berdasarkan sumber bunyinya yaitu Aerophone, Chordophone, Membranophone, Elektrophone. Aerophone merupakan jenis alat musik yang caramamainkannya ditiup seperti Flute, terumpet dll. Chordophone merupakan instrument yang sumber bunyinya berasal dari dawai seperti Kecapi, Sape’ dayak dll. Membranophone merupakan instrument yang sumber bunyinya berasal dari selaput/membran seperti gendang, reban, ganrang dll. Elektrophone merupakan jenis alat musik yang dibantu sumber bunyinya dengan listrik seperti keyboard, gitar elektrik, bass elektrik dll. Dari semua klasifikasi dan koleksi yang kita susun menjadi sebuah karya tulis yang dinamakan Katalog.

Notasi (Sejarah, Bentuk Fisik dan Fungsi)
Notasi berasal dari kata To Note yang berarti mencatat, Note berarti Catatan. Notasi/Notation berarti sistem pencatatan. Notasi ada banyak salah satunya yaitu notasi musik. Notasi musik digunakan untuk mencatat sebuah lagu baik secara utuh maupun per bagian dari lagu tersebut. Notasi musik dibagi menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan pembuatannya, wujudnya dan fungsinya.
Ø  Notasi berdasarkan pembuatannya : Notasi berdasarkan pembuatannya dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu berdasar instrument dan fungsi nada. Berdasar instrument yaitu notasi yang didasarkan pada instrument tersebut misal dalam saron ada nama panunggul, gulu, dhada, pelog, lima, enem, barang. Di bali ada penempatan tersendiri  notasi dong-ding. Notasi berdasarkan fungsi nada antara lain Solmisasi (solfege/solfagio), Daminatila (sunda), Sariswara (Yogya), DhongDhing (Bali).
Ø  Notasi berdasarkan wujudnya : Notasi bisa dilihat dari wujudnya yaitu Angka, Huruf, Gambar. Yang meliputi notasi angka adalah Notasi Cheve (Diatonis), Kepatihan, Sariswara, Daminatila. Notasi Huruf meliputi notasi Jianpu (China), Notasi Dhingdhong. Notasi gambar meliputi notasi balok yang digunakan untuk menulis musik barat.
Ø  Notasi berdasarkan fungsinya : Notasi dilihat dari fungsinya ada Deskriptif, Preskriptif, Stimulatif. Deskriptif adalah digunakan untuk mencatat peristiwa musikal. Preskriptif adalah notasi yang digunakan oleh para pemain musik. Stimulatif dapat digunakan sebagai catatan maupun sebagai stimulan pemain untuk memainkan untuk memainkan instrumennya.
Sejarah
Notasi Balok : Notasi balok berawal dari kisah antara sungai Euphrates dan Tigris berupa tablet 2 tanah liat bergambar. Di eropa mulai menggunakan not balok pada musik-musik gereja. Not balok di temukan oleh Guido d’Arezzo (955-1050).
Notasi Musik India : Notasi india ditemukan pada 200 sebelum masehi (Pinggala dalam buku Chandra Sutra). Susunannya yaitu Sha, ri, ga, ma, pa, dha, nis. Yang namanya diambil dari nama Shadja, Rishabh, Gandhar, Madhyam, Pancham, Dhaivat, dan Nishad.
Notasi Tradisional Rusia : Notasi ini barawal dari tokoh Znamenny Chant. Dan berawal dari notasi lubok tulisan tangan “hook and banner notation”.
Notasi Cina :  Sering disebut Guqin notation dan tradisi menulis cina tercatat sejak 5000 BC, pencatatan musik (notasi) tercatat sejak 2500 BC dengan berbagai perbaikan digunakan sampai sekarang. Di cina juga dikenal notasi Qin.
Notasi Jawa :  Berawal ada beberapa notasi yaitu notasi Anda, Rante, Angka. Notasi yang digunakan sampai sekarang adalah notasi angka. Ada notasi kepatihan (Ditemukan pada tahun 1887) dan Sariswara (Ditemukan pada 1906), dibagi menjadi beberapa tangga nada yaitu pelog bem, pelog barang dan selendro.

Organologi
Organologi merupakan ilmu yang mengkaji mengenai instrument dari sisi tekstual maupun kontekstual. Sisi kontekstual merupakan sisi lain diluar instrument tersebut. Sisi tekstual merupakan sisi khusus di dalam instrument itu sendiri. Dari masing-masing sisi mempunyai cabang-cabang kajian tersendiri.
Sisi Kontekstual
Ø  Legenda : Merupakan asal usul yang terkait dengan instrument tersebut.
Ø         Sejarah : Merupakan kejadian masa lalu yang menjadi catatan yang sangat penting terkait dengan suatu instrument yang di kaji.
Ø  Daerah Sebaran : Mengemukakan di mana saja penyebaran instrument yang menjadi objek kajian.
Ø  Fungsi Sosial : Gejala social yang muncul dan terkait dengan instrument yang dikaji.
Ø  Dll : Unsur-unsur lain yang  terkait di luar instrument yang menjadi objek kajian.
Sisi Tekstual
Ø Bahan : Menguraikan bahan-bahan mulai dari unsure terkecil dari suatu instrument.
Ø Konstruksi : Struktur-struktur yang ada didalam instrument tersebut.
Ø Keluarga : Kasamaan struktur dari beberapa instrument (yang membedakan hanya karakter kecil).
Ø Klasifikasi : Pengelompokan dari kumpulan beberapa instrument.

Penutupan
Jadi Pengantar Etnomusikologi mengantarkan kita untuk mengetahui dan menambah wawasan kita untuk menuju dunia ilmu Etnomusikologi. Di mata kuliah ini kita mendapat rangsangan untuk terus belajar mengenai ilmu Etnomusikologi. Dengan belajar mata kuliah tersebut kita akan mendapat wawasan secara mendalam tentang apa saja yang terkait didalam ilmu tersebut. Banyak sekali manfaat yang kita peroleh antara lain kita dapat mengenal secara mendalam tentang ilmu yang ingin kita pelajari.
Dalam mata kuliah ini juga membahas beberapa komponen terpenting dalam ilmu Etnomusikologi. Dalam arti penting pengantar ini mendidik kita untuk menuju pintu gerbang dunia baru yaitu dunia pengkajian musik-musik etnik nusantara. Dengan mata kuliah ini saya merasa terbantu dan termotivasi untuk belajar lebih giat dalam mendalami ilmu Etnomusikologi.   

*) Semua materi bersumber dari perkuliahan Pengantar Etnomusikologi ISI Surakarta.

1 komentar: